Tuesday, September 16, 2008

And The Story Beguns

Udangrebus itulah nama yang setiap saat aku gunakan di dunia novus. Kebanyakan orang hanya memanggil udang entah kenapa nama itu seakan sangat special. Sejak pertama kali melihat dunia novus (solar server) keingintahuanku akan teknologi perang begitu dalam. Mulai dari cara membuat peluru, senjata, sampai dengan membuat armor (baju perang). Sebenarnya aku termasuk orang yang cukup malas jika berhubungan dengan berkeliling untuk mencari bahan pembuatan. Namun, tak ada jalan lain seseorang harus mengambil peranan itu. Sampai hari itu, pertama kali aku berpapasan dengan sebuah robot raksasa jenis catapult bentuknya begitu angun dan warnanya hitam pekat. Pada hari itu akupun berniat akan mengendarainya juga sebuah Massive Armor Unit (MAU).

Kendala pasti akan selalu ada, halangan dan rintangan selalu membentang ketika keinginan sudah tertanam di dalam hati. Namun, tekadku sudah bulat, aku harus bisa!. akhirnya akupun mulai berkenalan dengan penduduk markas, pangkalan terbesar yang ada di bangsaku Bellato.

Akhirnya aku tau bagaimana harus bertahan setelah kedatangan bangsa Cora dan Acc. Kami selalu dalam status perang. terbunuh atau dibunuh. walaupun aku terbilang malas tetapi selalu ku usahakan untuk menaikan skill berperangku dengan banyak menjalankan perintah langsun yang diberikan oleh pemimpin bangsa. ketika kemampuan berperangku naik maka akupun mendapatkan tugas yang lebih berat lagi. seluruh bangsaku menjalankan itu. hingga tidak jarang ketika aku melakukan tugas yang diberikan aku bertemu dengan teman baru. kami bekerja sama dengan membuat party dan pekerjaan pun semakin cepat terselesaikan. skill ku saat ini masih di level 15 namun sepertinya jalanku tidak begitu mulus. seringkali seorang teman yang tinggal di Area Polar (Juraganmu) mengingatkan untuk melakukan hal lain saja. tapi ya namanya perjalanan bisa cepat bisa lambat. disinilah aku mulai merenungi perjalananku. perjalanan menjadi seorang kesatria.

akupun punya adik baru. namanya nukiye, sangat mahir dalam menggunakan sihir. dia senang sekali bermain dengan momon-momon bundar yang ada di tempat penjualan tiket di atas markas aku seringkali mengingatkan dia bahwa momon itu berbahaya tapi nukiye tidak pernah memperdulikan aku. Nukiye seringkali menceritakan uneg-unegnya pada tiket pesawat yang mahal tidak heran kalau Nukiye bercita-cita menjadi seorang astral (teleporter), minimal dia bisa membantu beberapa orang dengan memberikan perjalanan murah atau bahkan gratis.

Sejujurnya aku sangat malu pada nukiye. dia selalu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan selalu beruntung jika sedang berburu. seringkali nukiye memberikan hasil perburuannya untuk kugunakan membeli obat dan senjata. entah, kapan aku bisa membalas budi pada nukiye.

tidak beberapa lama kemudian nukiye mempunya seorang adik namanya udang bakar. udang bakar sepertinya memiliki ketertarikan yang sama dengan diriku maka seringkali aku membimbing udang bakar dan mengarahkannya untuk menjadi seorang craftman. seorang pengrajin sejati yang tidak memiliki skill apapun untuk mempertahankan diri namun memiliki jasa besar karena membuat barang yang diperlukan untuk berperang.

Novus ini bukanlah Novus sejati namun, hanya merupakan perjalanan aku udang rebus dan kedua adikku. untuk mencapai gelar kesatria sejati.
Lost Souls MUD: Online Text based RPG